
Bukan Karena Diremehkan, Ini Alasan Koran Jepang Potong Foto Prabowo Subianto ole777
Kenapa Foto Presiden Prabowo Dicrop Koran Jepang? Ini Penjelasannya!
Beberapa waktu lalu, foto Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, saat menghadiri peringatan Hari Nasional China di Beijing jadi perbincangan hangat netizen. Pasalnya, dalam koran Jepang terbesar, The Yomiuri Shimbun, foto Prabowo yang sejatinya ada dalam barisan bersama Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, justru dipotong alias dicrop dari halaman depan mereka.
Kejadian ini bikin orang bertanya-tanya, apakah Indonesia atau Presiden Prabowo dianggap kurang penting? Banyak yang langsung nyinyir, tapi ternyata ada penjelasan yang cukup masuk akal dibalik keputusan redaksi koran tersebut.
Menurut beberapa analisa dari netizen dan pengamat media, foto yang dipotong ini bukan karena Prabowo nggak dihargai, tapi karena konteks berita yang dimuat di koran tersebut berbeda. Berita utama di koran Jepang itu fokus pada pidato Presiden Xi Jinping yang menegaskan perlawanan terhadap Amerika Serikat, didukung oleh kekuatan militer dari Rusia dan Korea Utara. Jadi, dalam konteks berita tersebut, foto yang dimunculkan hanya para pemimpin yang mewakili blok otoriter yang menentang AS, yaitu Putin, Xi Jinping, dan Kim Jong Un.
Indonesia, berbeda dengan tiga negara itu, punya kebijakan luar negeri yang non-blok ole777 dan prinsip bebas aktif. Artinya, Indonesia tidak masuk dalam blok manapun, termasuk Blok Barat maupun Blok Timur. Presiden Prabowo hadir di acara itu sebagai tamu kehormatan, bukan bagian dari blok tersebut. Jika foto Prabowo tetap dimunculkan, bisa jadi akan menimbulkan kesan seolah Indonesia ikut pihak tertentu, yang sebenarnya bertolak belakang dengan sikap Indonesia selama ini.
Selain itu, Indonesia baru saja resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS, sebuah blok negara berkembang yang menampung berbagai negara non-blok dengan tujuan ekonomi dan politik yang lebih independen. Tapi posisi Indonesia tetap menegaskan sikap tidak memihak dan ingin bersahabat dengan semua negara.
Jadi, keputusan koran Jepang meng-crop foto Prabowo sebenarnya didasarkan pada alasan editorial dan politik, bukan karena meremehkan atau mengabaikan Indonesia atau Presiden Prabowo. Momen itu lebih fokus ke simbol persatuan blok yang melawan dominasi Amerika Serikat, dan posisi Indonesia sebagai negara sahabat yang berdiri sendiri.
Banyak warganet Indonesia yang akhirnya bisa mengerti setelah tahu alasan ini, dan berpendapat bahwa sikap koran Jepang tersebut sudah tepat dalam konteks pemberitaan mereka